Kunjungan Paus Fransiskus kali ini yang menarik bagi saya adalah beliau tidak hanya mengunjungi Gereja Katedral Jakarta, namun juga akan mengunjungi Masjid Istiqlal.
Simbol kerukunan umat lintas iman
Di sana, beliau akan menandatangani deklarasi bersama imam besar Masjid Istiqlal (Prof. Nazaruddin Umar dan akan dihadiri sejumah tokoh lintas agama)
Jadi, saya merasa senang sekali.
Semoga, pertemuan Paus dan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta itu bisa menjadi simbol perdamaian semangat persaudaraan dalam kemanusiaan.
Saya berharap agar semangat persaudaraan itu nantinya betul-betul bisa diterapkan di Indonesia di mana kita orang-orang Indonesia ini sudah terbiasa dengan banyaknya perbedaan-perbedaan. Tidak hanya dari agama, tapi juga dari kepercayaan, suku, ras juga.
Jadi, semoga pertemuan Paus dan Imam Besar Masjid Istiqlal itu bisa menjadi sebuah suar yang nantinya bisa bergema luas dan menyebar ke seluruh dunia.

Bersama Presiden Jokowi promosikan perdamaian dunia
Dan tentunya, dalam kunjungan ini, yang terpenting adalah Paus Fransiskus akan bertemu dengan Bapak Presiden Republik Indonesia: Presiden Joko Widodo di mana Paus Fransiskus dan Bapak Jokowi akan membicarakan bagaimana bisa lebih berperan dalam mempromosikan perdamaian di dunia.
Khususnya, kita sangat bersedih dengan apa yang terjadi di Gaza dan juga di Ukraina.
Kita berharap perang itu segera berakhir, karena perdaaian merupakan hal yang sangat penting.
Laudato Si’ sebagai pengingat bersama pentingnya merawat bumi
Paus Fransiskus menulis sebuah ensiklik, yang merupakan buah pikiran beliau yang sangat penting, yang berjudul Laudato Si’.
Ensiklik ini merupakansebuah pengingat untuk agar kita semua secara terus-menerus merawat dunia ini dengan segala hal besar dan kecil yang bisa kita lakukan bersama.
Karena tugas merawat planit bumi ini bukan sendirian tapi bersama, karena yang tinggal di sini ya kita bersama.
Jadi kita bersama yang harus merawatnya.
Jangan rakus dengan suka menimbun harta, tapi peduli sesama
Paus juga selalu mengajak kita agar selalu ingat akan saudara-saudari kita yang membutuhkan bantuan seperti kaum papa-miskin – sebuah semangat belarasa kuat sebagaimana dicontohkan dan diajarkan oleh Yesus Kristus.
Jangan rakus harta dengan suka menimbun
Tapi ini yang paling berat mungkin susah dipraktikkan: jangan menimbun.
Karena menimbun atau sesuatu yang berlebihan kita miliki itu bisa berakhir pada kehancuran.
Kita tak boleh berlebihan dalam ingin memiliki berbagai macam barang, dan kita juga harus mengingat untuk berbagi.
Betapa senangnya bisa berjumpa dekat Paus
Semoga saya bisa berjumpa secara langsung dengan Paus Fransiskus.
Beliau adala Paus favorit saya. Karena beliau adalah sosok Paus yang rendah hati, Paus yang selalu mengingatkan kita untuk ingat pada mereka yang terpinggirkan, pada kaum papa-miskin.
Dan apalagi beliau sendiri juga menunjukkan betapa sederhananya beliau menjalani hidup hariannya.
Jadi pada saat yang mengatakan “jangan menimbun”, maka yang selalu diingat setiap saya membuka lemari pakaian, saya jadi ingat ini kayaknya sebagian harus disumbangkan atau dikeluarkan dari lemari.
Jadi ini adalah Paus yang membuka begitu banyak jalur yang tadinya tertutup kepada orang-orang yang sebelumnya berada di pinggiran atau di tepi Gereja kita.
Dan saya sungguh berharap semoga Paus Fransiskus selalu sehat, dan tiada henti selalu dan terus-menerus ajaran dan pemikirannya menginspirasi banyak orang.
