Paus Fransiskus dalam komentar publik pertamanya setelah publikasi laporan yang telah lama ditunggu-tunggu tentang kesalahan penanganan Vatikan atas kasus mantan kardinal AS Theodore McCarrick, kembali berjanji untuk mengakhiri pelecehan seksual dalam Gereja.
“Kemarin, laporan tentang kasus menyakitkan mantan kardinal Theodore McCarrick dipublikasikan. Saya kembali menyatakan kedekatan saya dengan para korban dari setiap pelecehan dan komitmen Gereja untuk memberantas kejahatan ini, ”kata Paus Fransiskus pada audiensi umum mingguannya, 11 November.
Paus kemudian menutup matanya dan berdoa dalam hati.
Laporan internal setebal 450 halaman tentang pengetahuan kelembagaan dan pengambilan keputusan Tahta Suci terkait dengan mantan kardinal tersebut mendapat liputan media global.
Dikatakan mendiang Paus St. Yohanes Paulus II memberikan jabatan kepada McCarrick pada tahun 2000 meskipun ada rumor tentang pelecehan seksual yang dilakukannya, dan menajdi salah satu dari serangkaian kegagalan oleh para paus dan pejabat yang membiarkan dia naik pangkat terlepas dari tuduhan berulang terhadapnya.
Laporan itu juga mengatakan bahwa pada tahun 2008 mantan Paus Benediktus menolak permintaan dari para pembantu utamanya agar McCarrick menjalani penyelidikan gereja “untuk menentukan kebenaran dan, jika diperlukan, memaksakan ‘tindakan teladan'”. Sebaliknya, dia malah diberi peringatan lisan dan diberitahu untuk tetap rendah hati.
Laporan itu juga mencakup beberapa detail perjalanan internasional McCarrick, termasuk atas nama Vatikan dan pemerintah AS ke Tiongkok untuk bertemu dengan komunis yang berkuasa di negara itu.

Namun, hal itu telah disorot oleh Uskup Agung Carlo Maria Vigano, mantan duta besar Vatikan, yang juga muncul dalam temuan itu.
“Fiksi yang dibuat Vatikan berlanjut,” kata Uskup Agung Vigano dalam surat terbuka.
Uskup Agung Vigano, sebelumnya, menuduh Paus Fransiskus mengizinkan McCarrick melanjutkan perjalanannya dan mencabut “sanksi” yang katanya dijatuhkan oleh Paus Benediktus. Dia juga meminta paus untuk mengundurkan diri. Vatikan mengatakan tidak ada sanksi resmi dan, dalam laporannya, mempertanyakan tuduhan uskup agung itu.
Kata-kata Paus Fransiskus pada 11 November juga mengikuti penyelidikan independen di London, pada hari sebelumnya, yang mengatakan Gereja Katolik di Inggris mengkhianati tujuan moralnya selama beberapa dekade dengan melindungi para pelaku pelecehan seksual terhadap anak-anak, bukannya merawat para korban mereka.
Minggu lalu di Polandia, Vatikan mendisiplinkan seorang kardinal tua yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.
Anda dapat membaca laporan lengkap Vatikan di sini.
Tambahan dari Reuters.
Saksikan komentar paus atas laporan itu di bawah ini: