Seorang uskup Katolik di Filipina mengingatkan apa yang dia sebut sebagai ‘politik ambil untung” di tengah kekhawatiran warga atas penyebaran virus corona, yang juga disebut 2019-nCoV.
Uskup Auksilier Manila, Broderick Pabillo mengatakan, “kebaikan bersama dan keselamatan rakyat harus menjadi pertimbangan utama pemerintah dan lembaga, bukan keputusan politik menang sendiri.”
Dia memperingatkan agar tidak boleh ada yang mengambil untung atas histeria yang terus meningkat yang disebabkan oleh laporan tentang kemungkinan penyebaran virus.
Pejabat kesehatan Filipina mengumumkan pada 5 Februari, bahwa seorang wanita Tionghoa berusia 60 tahun telah dikonfirmasi sebagai kasus virus corona ketiga di negara itu.
Departemen Kesehatan mengatakan pasien itu telah kembali ke Cina pada 31 Januari setelah tes awal menemukan bahwa ia negatif dari virus itu.
Namun, hasil tes sampel yang diambil dari pasien itu menemukan bahwa ia terkena virus ketika ia berada di Filipina.
Departemen Kesehatan mengatakan bahkan ada juga beberapa kasus di Cina di mana pasien akhirnya dites negatif setelah awalnya dites positif terkena virus corona.
Uskup Pabillo mengatakan bahwa masyarakat berhak untuk mengetahui informasi yang “benar dan tepat waktu” tentang penyebaran virus, kematian yang disebabkan olehnya, dan bahkan laporan dari mereka yang telah pulih.
“Kita tidak hanya membutuhkan berita buruk tetapi juga kabar baik, juga termasuk yang terakhir,” kata uskup Manila itu.
“Penting bahwa informasi diberikan tentang inisiatif yang diambil untuk menunjukkan solidaritas dan kepedulian kepada semua,” katanya.
Uskup Pabillo juga menyerukan doa dan amal, dan memperingatkan tidak boleh diskriminasi terhadap mereka yang diduga terpapar virus.”
“Sepanjang sejarah, kita telah melihat bahwa wabah telah dihentikan tidak hanya melalui sarana medis tetapi juga melalui doa dan tindakan amal yang besar,” katanya.

Dia mendesak umat beriman untuk membantu orang lain ” menyebarkan informasi yang tepat, agar mengulurkan tangan serta dompet kita dalam kasih amal, dan untuk mengangkat hati kita dalam doa.”
“Di mana pun kita berada, dalam keadaan kehidupan apa pun, dalam sakit dan sehat, kita semua bisa berdoa,” tambah uskup.
“Mari kita memohon Kekuatan Surgawi untuk melindungi kita, untuk membendung penyebaran penyakit, untuk menyembuhkan yang terinfeksi, untuk menerima jiwa-jiwa dari mereka yang telah meninggal dan untuk menghibur yang berduka,” tambahnya.
Kematian seorang warga Filipina dilaporkan sebagai kematian akibat virus korona pertama di luar Cina pada 2 Februari.
Pada 5 Februari, Cina melaporkan total 563 kematian dan 28.018 kasus terkonfirmasi, 3.694 di antaranya kasus baru.